BANGUN
DAN BERMIMPILAH
“Most
men die from the neck up at age 25 because they stop dreaming” (Ben Franklin)
Mimpi
yang dimaksudkan disini bukanlah mimpi yang terjadi saat kita tidur, melainkan
mimpi yang kita lakukan saat kita bangun dan sadar sepenuhnya. Mimpi ini lebih
tepat jika kita sebut sebagai impian.
Tahukah
anda dimana tempat paling kaya di dunia ini? Tempat terkaya di dunia ini bukan
Amerika, Eropa, Asia atau Australia. Tempat trekaya di dunia ini adalah kuburan
(makam). Mengapa demikian? Karena banyak orang meninggal dan dikubur/dimakamkan
bersama impian yang tidak pernah mereka raih, imipian yang tidak pernah berani
mereka kejar, impian yang tidak pernah mereka ungkapkan karena mereka merasa
tidak (cukup) layak akan berharga untuk sukses.
Di
setiap seminar beliau sering kali mengulas keberhasilan dalam arti financial.
Apakah sukses itu hanya di ukur dengan uang? Tidak! Ada banyak aspek hidup yang
harus kita rencanakan. Menggapa beliau menggunakan contoh uang karena orang
biasanya sangat mudah fokus apabila yang dibahas adalah uang. Di samping itu
uang pentingnya nomor dua setelah oksigen. Jikalau tidak ada oksigen, kita akan
mati. Jikalau tidak ada uang, kita akan mati,” ulasnya sambil bercanda.
Dalam
merencanakan tujuan hidup, kita harus seimbang. Tentu saja kalian sudah pernah
bertemu dengan orang yang sangat kaya secara financial, namun kehidupan
keluarganya berantakan. Ada yang memiliki beberapa rumah beserta perabotan
lengkap mewah, beberapa usaha yang sukses, dan deposito miliaran rupiah, tapi
anaknya tak terurus secara langsung dan pada akhirnya anak menjadi pecandu
narkoba. Ada yang sehat financial tapi tak sehat secara fisik, mental, dan
emosional. Ada juga yang menjadikan pekerjaan atau usaha sebagai tuhan mereka.
Secara
umum ada 8 aspek kehidupan yang perlu diperhatikan saat merancang kehidupan:
1. Spiritual
2. Keluarga
3. Pengembangan
diri
4. Financial
5. Bisnis
– karir
6. Materi
7. Wisata
8. Sosial
Dalam
workshop QLT, dari praktik dan latihan yang dikerjakan banyak ditemukan peserta
yang sulit mencapai impian karena beberapa hal:
1. Impiannya
tidak jelas dan spesifik
2. Urutan
prioritasnya tidak tepat untuk mencapai impian
3. Strategi
atau cara untuk mencapai impian tidak jelas
4. Tidak
memiliki skill atau kecakapan untuk mencapai impian
5. Adanya
hambatan internal atau mental block
Jadi,
mulailah dengan impian. Beranikan bermimpi besar. Besarnya impian yang berani
diimpikan seseorang sebanding dan ditentukan oleh harga dirinya. Semakin tinggi
dan sehat harga dirinya maka semakin berani ia bermimpi besar karena ia merasa
layak dan berharga untuk mencapai serta menikmati impiannya.
Untuk
itu ubahlah paradigm “ingin” menjadi “layak” apabila ingin meraih impian dengan
mudah. Kita bukan hanya ingin mencapai impian namun yang lebih penting adalah
kita “layak” dan “berharga” untuk mencapai impian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar